Allah Yang Melibatkan Diri
Kalangan Sendiri

Allah Yang Melibatkan Diri

Admin Spiritual Official Writer
      9117
Ibrani 4:15
Sebab Imam besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa.

Bacaan Alkitab setahun: Mazmur 63; Markus 13; Hosea 6-7

Bagaimana caranya kita memberi bantuan kepada orang yang memerlukan tanpa mengerogoti harga diri mereka? Sebuah pepatah Cina kuno mengtakan: "Tidak ada yang bisa menembus hinaan sebuah pemberian, kecuali kasih dari si pemberi." Jika saya mendatangi orang yang tampak miskin, menyelipkan sejumlah uang ke tangannya dan melangkah pergi, sebenarnya saya menghina orang itu. Tindakan saya seolah mengatakan kepadanya, "Kamu tidak bisa mengurusi dirimu sendiri, jadi ini derma untukmu."

Cara lain adalah kita melibatkan diri dalam kehidupannya, mengenali kebutuhan-kebutuhannya, berdiri di sampingnya, dan berbagi sumber-sumber yang kita miliki. Dengan begitu ia tidak akan tersinggung. Anda bisa lihat bedanya? Yang pertama mengasihi jarak jauh, belum sampai menyentuh. Yang terakhir selain memberi materi, Anda berikan juga diri Anda, sentuhan kasih Anda.

Semakin lama saya memikirkannya, saya jadi mengerti mengapa Yesus memilih menjadi manusia, penjelmaan Tuhan yang hidup di dunia. Ibrani mengungkapkan kita memiliki Imam yang bisa tersentuh oleh kelemahan kita. Tuhan sendiri melihat kebutuhan untuk datang ke sisi kita, dan bukan mengasihi dari jauh. Bagaimana Ia bisa sepenuhnya memanifestasikan kasih kecuali melalui daging?

Yesus dikatakan telah "belajar taat dari apa yang dideritaNya" (Ibr 5:8). Suatu konsep yang mencengangkan: Anak Allah belajar melalui pengalamanNya di bumi. Sebelum menjelma ke dalam tubuh, Tuha kita tidak mempunyai pengalaman pribadi nyeri fisik atau efek bersinggungan dengan manusia yang membutuhkan. Tapi Tuhan tinggal di antara kita dan menyentuh kita, dan waktu yang Ia habiskan di sini memungkinkan Ia untuk lebih memahami penderitaan kita.

Seperti Yesus, mari berbagi kasih dengan sentuhan kepedulian.


Ikuti Kami